“Tidak boleh play-off, karena nanti bertarungnya dengan Liga 2. Tidak mungkin kualitasnya sama dengan 18 klub Liga 1. Tiga harus tetap degradasi. Namun, kalau bertarungnya dengan sesama Liga 2 baru adil,” pungkasnya.
3. Rahmad Darmawan – Barito Putera
Berbeda dengan kedua pelatih di atas, Pelatih Barito, Rahmad Darmawan, memutuskan untuk berada di tengah-tengah.
Ia tidak mendukung namun juga tidak setuju dengan penerapan format baru ini.
Pria yang akrab disapa RD ini menegaskan bahwa perubahan format ini hasil kesepakatan semua klub jadi tidak ada alasan untuk protes.
Ia mengingatkan semua pihak untuk cermat dalam menyikapi perubahan format ini supaya tidak salah langkah kemudian.
“Ada yang merasa berat dan ringan, tapi sudah disepakati. Tentu ini satu hal yang harus kita cermati bersama-sama dan bagaimana kita melihat ini untuk paling tidak kita harus siap,” katanya.
Pembagian dua periode ini juga bisa menjadi peta prestasi untuk klub sehingga memudahkan untuk melakukan evaluasi mengenai kekurangan tim untuk musim depan.
Menurutnya, Liga 1 2023-2024 akan menarik untuk dinikmati.
“Bisa masuk dalam fase berikutnya sesuatu yang luar biasa untuk kami. Meski pun belum berhasil, paling tidak kita bisa memperbaiki hasil dibandingkan musim sebelumnya,” pungkasnya. (berbagai sumber)
Editor: Yayu