27 Orang Terpanggang, Kementerian Energi Peru Sebut Musibah Tambang Emas Paling Mematikan

    WARTABANJAR.COM – Sebanyak 27 pekerja tewas dalam kebakaran di sebuah tambang emas di daerah terpencil di Peru Selatan. Menurut polisi setempat, kebakaran dipicu oleh korsleting.

    Dilansir AFP, kebakaran terjadi di sebuah terowongan di dalam tambang La Esperanza di wilayah Arequipa. Jaksa penuntut umum Giovanni Matos menyebut kebakaran terjadi pada Sabtu (6/5/2023).

    Kebakaran itu tejadi di sebuah terowongan di dalam tambang La Esperanza yang berada di wilayah Arequipa.

    Dalam kebakaran tambang emas tersebut setidaknya sudah ada 27 orang yang tewas, dan dua orang berhasil diselamatkan dari kobaran api.

    BACA JUGA: Kebakaran Asrama Santri Milik Ustad Muhammad Nordin di Jalan Mahir Mahar Palangka Raya

    “Telah dikonfirmasi oleh kantor polisi Yanaquihua, bahwa ada 27 orang yang tewas,” kata Giovanni, seorang jaksa penuntut umum di daerah tersebut, dikutip dari Reuters, Minggu (7/5/2023).

    Penyebab kebakaran

    Dilansir dari BBC, Minggu (7/5/2023), pemerintah daerah mengatakan, kebakaran diduga karena adanya hubungan arus pendek listrik sehingga memicu api di dalam tambang La Esperanza di wilayah Arequipa tersebut.

    Dalam foto dan video yang beredar di media sosial terlihat adanya gumpalan asap gelap yang keluar dari tambang tersebut.

    Sekitar 30 petugas pemadam kebakaran ditugaskan menuju tempat kejadian untuk mengamankan tambang emas.

    Dalam insiden itu, diperkirakan para penambang yang bekerja masih berada di sekitar 80 hingga 100 meter (330 kaki) di bawah permukaan tanah ketika api mulai menyebar.

    Dalam sebuah pernyataan, pemerintah daerah setempat mengatakan bahwa kantor polisi terdekat yang berjarak sekitar 90 menit dari lokasi kejadian kurang begitu tanggap dalam menangani kebakaran tambang emas tersebut.

    Selain itu, surat kabar Peru La Republica melaporkan, kerabat dari para penambang yang hilang di tambang sempat dilarang untuk datang ke lokasi kejadian.

    Sementara itu, perwakilan Dewan Menteri Peru menyampaikan ucapan belasungkawa terkait dengan insiden mematikan dalam sejarah pertambangan di Peru itu melalui tweet-nya di media sosial.

    “Kami menyampaikan belasungkawa kepada para kerabat dan orang-orang di Arequipa atas tewasnya 27 penambang akibat insiden kebakaran yang terjadi di Yanaquihua, Condesuyos,” katanya, dikutip dari CNN, Senin (8/5/2023).

    “Sebagai pemerintah, kami akan memberikan semua dukungan yang diperlukan kepada pemerintah daerah dan Kota Condesuyos atas insiden tersebut,” tambahnya.

    BACA JUGA: Tim Labfor Selidiki Kebakaran Malang Plaza

    Insiden paling mematikan

    Menurut data dari Kementerian Energi dan Pertambangan Peru, kebakaran tambang emas itu tercatat sebagai kecelakaan pertambangan paling mematikan di negara itu selama lebih dari dua dekade atau sejak tahun 2000.

    Tambang emas sendiri dioperasikan oleh Yanaquihua, sebuah perusahaan berskala kecil di Peru.

    Peru adalah salah satu produsen emas terbesar di dunia yang telah menambang lebih dari 100 ton emas per tahun atau sekitar 4 persen dari pasokan tahunan di seluruh dunia.

    Hingga Minggu (7/5/2023), perusahaan belum berkomentar apapun terkait insiden yang menewaskan 27 orang itu.(wartabanjar.com/berbagai sumber)

    editor : didik tm

    Baca Juga :   WOW! Ada Petisi Pencabutan Gelar Pangeran Wales untuk William, Sudah 42 Ribu Tanda Tangan!

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI