WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Seorang perempuan bernama Evi Kartika (25) tersungkur bersimbah darah di depan kamar Hotel Pelangi Nomor 307, Jalan Mayjen Sutoyo S, Kelurahan Teluk Dalam, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Minggu (30/4/2023) siang.
Sejumlah fakta mencuat dari penyelidikan polisi terkait ditemukannya perempuan dalam kondisi bersibah darah di Hotel Pelangi tersebut
1. Tak Pakai Celana
Sejumlah petugas Hotel Pelangi Banjarmasin pun terkejut dengan kondisi Evi, perempuan muda ditemukan bersimbah darah dan tanpa menggunakan celana.
Perempuan warga Banjarmasin Tengah tersebut diduga menjadi korban penganiayaan oleh teman prianya di kamar 307 hotel bilangan Teluk Dalam tersebut, Minggu (30/4/2023).
Sebelumnya mereka check-in bersama seorang pria, namun setelah si pria meninggalkannya beberapa saat berselang petugas hotel bernama Aditya (22) menemukan Evi sudah tergeletak bersimbah darah tanpa pakai celana.
“Saat didapati terkapar, tanpa celana. Tapi masih bernyawa,” kata Aditya.
2. Terdengar Ribut-ribut
Menurut petugas hotel bernama Aditya, sempat terdengar suara ribut seperti sedang terjadi percekcokan dari kamar yang dipesan Evi. “Si perempuan sempat berteriak minta tolong,” ungkap Adit.
Namun saat didatangi dan pintu digedor, suara dari dalam seketika hening. Digedor berkali-kali, tetap tak ada yang menyahut.
“Kami pun menjauh,” ujar Aditya (22).
Saat ingin mengganti sprei di kamar lain, Adit yang ketika itu melewati depan kamar 307 terkejut melihat Evi sudah tergeletak. Kepalanya bercucuran darah.
“Saya langsung menutupi tubuh yang terbuka dan mencari pertolongan kemudian memanggil ambulans,” tuturnya.
Sejurus kemudian ambulans datang bersamaan juga dengan pihak kepolisian. Olah TKP dilakukan, sedangkan korban dibawa ke RS Ulin Kota Banjarmasin. Sampai berita ini tayang, Kapolsek Banjarmasin Tengah Kompol Pujie belum merespons pertanyaan awak media ini.
3. Alamat Tak Jelas
Malangnya, sampai saat ini, pihak keluarga dari perempuan tersebut masih belum mendampingi.
Hal itu diketahui berdasarkan informasi yang tersebar di Grup Relawan Emergency.
“Dia hendak menghubungi pihak keluarga, tetapi HP korban diambil oleh pelaku,” ujar seorang anggota grup bernama Rusli.
Ketika alamat rumah yang ada di KTP perempuan itu didatangi, tak ada informasi terkait keberadaan keluarganya.
“Untuk alamat yang didata berada di Teluk Tiram, atas nama Evi Kartika. Ketika didatangi, infonya juga sudah pindah,” tuturnya.
4. Check-in Bersama Pria
Sekitar pukul 09.00 Wita, korban datang ke hotel tersebut bersama dengan seorang lelaki.
Satu jam kemudian, suara ribut terjadi dari kamar 307, tempat korban menginap.
“Saya pun segera ke kamar tersebut, mengetuk pintu kamar, bahkan sampai menggedornya,” kata Mujri, pegawai hotel setempat.
Tak lama dia menggedor pintu kamar, keributan yang terjadi di balik pintu seketika senyap. Namun, tamu yang berada di balik pintu tak keluar.
“Ya sudah, karena hening dan sudah berhenti ributnya, saya pun pergi,” tutur Mujri.
5. Penuh Luka
Satu jam kemudian, sekitar pukul 11.00 Wita, petugas hotel bernama Aditya yang kala itu hendak melakukan monitoring ke tiap kamar hotel, menemukan korban tergeletak di depan kamar.
“Darah juga sudah berceceran di lantai. Lukanya di pelipis dan bagian belakang kepala,” ungkap Aditya yang pertama kali menemukannya.
Perempuan yang diketahui sebagai terapis pijat itu, kata Aditya, tergeletak di depan pintu kamar dengan kondisi tak mengenakan bawahan atau celana.
Mengetahui hal itu, Aditya pun segera melaporkan insiden tersebut ke rekan kerjanya.
Tak lama kemudian, anggota Relawan Emergency segera mengevakuasi korban ke RSUD Ulin Banjarmasin.
Sementara itu, polisi melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian.(wartabanjar.com/berbagai sumber)
editor : didik tm
5 Fakta Perempuan Tanpa Celana Bersimbah Darah di Hotel Banjarmasin, No 4 Belum Terungkap
Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com