WARTABANJAR.COM, JAKARTA- Fenomena pemanasan suhu muka laut El Nino yang sekarang sedang terjadi disebut berpotensi membuat sejumlah wilayah Indonesia kekeringan.
Jika demikian akan berimbas kepada kekeringan lahan sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan inflasi harga bahan-bahan pokok pangan.
Menyikapi ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menyiapkan ‘senjata’ melawan El Nino tersebut.
Menurutnya, ancaman El Nino berkorelasi terhadap penurunan produksi pertanian RI.
Padahal, inflasi pangan berkontribusi besar terhadap inflasi keseluruhan.
“Belum lagi dampak luas terhadap inflasi Indonesia dikarenakan besarnya kontribusi inflasi pangan terhadap inflasi keseluruhan. Hal ini terjadi karena diperkirakan 41 persen lahan padi mengalami kekeringan ekstrem di tahun tersebut,” kata Luhut di akun Instagram resminya.
Ia menegaskan pemerintah bakal bersiap menghadapi ancaman paling ekstrem dengan meminta seluruh kementerian/lembaga (K/L) dan pemerintah daerah memulai persiapan ‘perang’ melawan El Nino sejak dini.
“Saya meminta seluruh K/L terkait juga pemerintah daerah untuk mulai bersiap sejak dini, memperhitungkan segala langkah yang mesti ditempuh agar pengalaman buruk 8 tahun lalu tidak terulang kembali. Setidaknya sejak saat ini kami menyiapkan teknologi modifikasi cuaca sebagai senjata menghadapi El Nino,” ujarnya.
Luhut mengaku tak mau lagi kecolongan seperti 2015 lalu.
Saat itu Indonesia diterjang El Nino dan dilanda kekeringan luas hingga kebakaran hutan di beberapa daerah.