Selama menjalani latihan tersebut, timans U-22 Indonesia langsung disambut cuaca panas di Kamboja yang kala itu mencapai 38 derajat celcius.
Sumardji mengatakan cuaca panas ini memang telah menyambut timnas U-22 Indonesia saat tiba di Kamboja.
“Pertama berkaitan dengan menyikapi cuaca yang tidak menentu, terutama cuaca yang cukup panas. Memang kemarin ketika kami datang, cuacanya 38 derajat, itu cukup lumayan menyengat,” ujar Sumardji kepada awak media di Kamboja.
“Hari berikutnya, hari kedua itu sudah menurun 32 sampai 34 derajat dan sampai hari ini pun demikian. Tetapi, itu pun terjadi pada jam-jam tertentu dari pukul 15.00 sampai pukul 16.30, cuaca cukup panas,” lanjutnya.
Cuaca ini, lanjutnya, sebenarnya tidak mengganggu timnas U-22 Indonesia sebab Witan Sulaeman dan kawan-kawan tetap bisa melakukan proses adaptasi.
Sumardji mengatakan para pemain timnas U-22 Indonesia selama ini telah menjalani latihan di Jakarta maupun Kamboja pada waktu yang sama seperti kick-off nantinya yakni pukul 16.00 waktu setempat.
“Berkaitan dengan cuaca, kondisi itu tidak jadi kendala buat kami. Tim juga sudah membiasakan diri dengan latihan pukul 15.00,” ucap Sumardji.
Dia juga menekankan agar para pemain bisa meyakini bahwa cuaca tak akan menjadi kendala untuk mereka.
Meski suhu bakal menembus hingga 36 derajat, diharapkan para pemain bisa tetap tampil maksimal.
Dengan cuaca panas ini, tim dokter juga memberikan arahan kepada para pemain untuk tetap menjaga kondisi mereka.
Bagas Kaffa dan kawa-kawan juga diminta untuk banyak minum air putih agar kondisi tetap stabil dan tidak kekurangan cairan tubuh sehingga kondisi para pemain tetap bugar saat pertandingan mulai bergulir.