Pengunjung Jatuh dan Terinjak-injak saat Selamatkan Diri dari Trans Studio Makassar Terbakar

WARTABANJAR.COM, MAKASSAR – Trans Studio Mal Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), terbakar, Senin (24/4/2023) malam.

Sebanyak 20 pengunjung masih terjebak di gedung mal yang terbakar, Senin (24/4/2023).

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan Hutagaol mengatakan, puluhan pengunjung itu tak bisa menyelamatkan diri turun ke lantai dasar karena asap yang tebal.

“Untuk sementara ada 20an berdasarkan informasi. Mereka di atas, tapi posisinya di luar. Mereka aman karena posisi di luar, bukan di dalam,” ujar Ridwan dikutip dari Kompas TV, Senin malam.

Rahel, karyawan salah satu tenan makanan di Trans Studio Mal Makassar mengatakan, kebakaran terjadi pukul 18.30 Wita.

“Titik api saya lihat naik sampai lantai dua, tapi kebakarannya kayaknya di lantai satu,” ujarnya kepada Kompas.com di lokasi.

Rahel menyebut, masih banyak pengunjung yang berada di dalam gedung.

Dia juga melihat sejumlah pengunjung terjatuh dan terinjak akibat berdesak-desakan menyelamatkan diri.

“Saya keluar dari pintu darurat. Masih banyak di dalam sampai-sampai ada yang terinjak-terinjak, bahkan sampai ada kaca yang dipecah sekuriti agar bisa keluar,” ujar dia.

Semua pengunjung yang terjebak dievakuasi melalui pintu darurat oleh petugas.

Rahel tidak mengetahui pasti penyebab kebakaran. Ia hanya melihat asap tebal yang membumbung tinggi di dalam gedung Trans Studio Mal.

Korban sesak napas

Sejumlah pengunjung dievakusi oleh petugas medis menggunakan ambulans akibat sesak napas terhirup asap akibat kebakaran.

Pantauan di lokasi, lima orang dewasa dan dua anak kecil dilarikan ke rumah sakit menggunakan mobil ambulans.

Kedua anak kecil itu terus menangis mencari ibunya.

“Bundaku mana, bundaku mana? Sakit kaki ku,” ucap anak perempuan itu sambil menangis mencari ibunya.

Sementara, petugas BPBD Kota Makassar terus berusaha mengevakuasi pengunjung yang masih berada di dalam gedung.

Tampak juga beberapa ambulans silih berganti datang untuk mengevakuasi para pengunjung. Saat ini, api sudah dapat dipadamkan.(wartabanjar.com/berbagai sumber)

editor : didik tm