WARTABANJAR.COM – Malan dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar, merupakan malam yang dikenal dengan malam kemuliaan dan keutamaan (lailatusy syaraf wal fadhl).
Pada malam Lailatul Qadar, Allah SWT mengutus para malaikat untuk turun ke langit dunia dengan membawa tugas masing-masing.
Di antara mereka ada yang bertugas mencatat rezeki, ada yang bertugas mencatat ajal, ada yang mencatat jodoh, dan ada yang mencatat kebaikan dan keburukan manusia selama satu tahun, terhitung sejak malam Lailatul Qadar hingga datangnya Lailatul Qadar selanjutnya.
Baca Juga
Kronologi Penemuan Bayi di Jalan Kebun Karet
Selain itu, kemuliaan dan keagungan malam yang satu ini tidak lepas dari diturunkannya Al-Qur’an yang sangat mulia nan agung, sebagai mukjizat Rasulullah yang paling agung, dan sumber hidayah bagi umat-umatnya.
Malam Lailatul Qadar bertepatan dengan malam diturunkannya Al-Qur’an dari Lauhul Mahfudz oleh Allah ‘azza wa jalla secara menyeluruh ke langit dunia, kemudian diturunkan kepada Nabi Muhammad oleh malaikat Jibril secara berangsur-angsur, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Islam saat itu.
Dengan demikian, malam yang satu ini tentu sangat mulia dan tidak heran jika kemuliaannya melebihi seribu bulan. Oleh karenanya, orang-orang yang bisa menjumpai malam yang satu ini tentu sangat beruntung.
Sebab, saat itu semua pahala amal kebaikan nilainya berlipat-lipat dan tidak bisa ditemukan pada malam-malam lainnya
Kemuliaan dan keagungan Lailatul Qadar diabadikan oleh Allah dalam satu surat Al-Qur’an secara khusus, tanpa bercampuran dengan ayat-ayat lainnya, yaitu: