Dijelaskan lebih lanjut oleh Shelvy, penutupan sementara operasional di lintasan yang menghubungkan Jawa, Bali dan Lombok akan dilakukan mulai Selasa (21/3/2023) selama kurang lebih 29 jam, dan akan kembali beroperasi normal pada Kamis (23/3/2023).
“Kami mengimbau kepada seluruh pengguna jasa agar mengatur jadwal perjalanannya dengan baik, dan pastikan agar tetap mematuhi syarat perjalanan yang ditetapkan dan menjaga protokol kesehatan dengan ketat,” ujarnya.
Shelvy menambahkan, terdapat beberapa hal yang perlu diketahui oleh masyarakat sebelum melakukan perjalanan dengan kapal penyeberangan, khususnya di lintas Ketapang – Gilimanuk. Pertama, tidak ada lagi penjualan tiket di pelabuhan. Pengguna jasa bisa melakukan pembelian tiket via Aplikasi Ferizy khususnya di lintas Merak-Bakauheni dan lintas Ketapang-Gilimanuk.
“Kedua, tiket bisa dipesan sejak H-60 keberangkatan. Kemudian ketiga, calon penumpang wajib bertiket setidaknya 24 jam sebelum keberangkatan,” kata dia.
Terkait layanan dan operasional selama Nyepi, PT ASDP Indonesia Ferry cabang Ketapang dan cabang Lembar telah mengintruksikan kepada operator pelayaran yang beroperasi di kedua lintasan tersebut untuk menyosialisasikan penutupan sementara aktivitas penyeberangan dimaksud kepada para pengguna jasa.
Namun demikian, ASDP telah mengantisipasi lonjakan kendaraan di kedua lintasan tersebut dengan menyiagakan armada secara maksimal, serta pengaturan waktu berlayar dan sandar. Untuk di Ketapang-Gilimanuk, ASDP mengoperasikan sekitar 28 unit kapal per harinya dari total 52 unit kapal yang disiagakan.