WARTABANJAR.COM, PALU – Ratusan warga Sulawesi Tengah mengalami demam keong yang menyebabkan kondisi mereka lemah.
Schistosomisasis atau demam keong merupakan penyakit disebabkan infeksi cacing parasit skistosoma hidup di air pada daerah subtropis dan tropis.
Cacing ini dibawa oleh keong oncomelania hupensis lindoensis, yang menembus kulit ketika berada di area fokus keong.
Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa penyakit demam keong masih sulit deradikasi.
“Tempat berkembang si keong sangat kecil seperti di daun jadi kesulitan kita memberantas si keong ini,” kata Nadia, dilansir Detik, Rabu (15/2/2023).
Meski pengobatan demam keong sempat terkendala lantaran ketersediaan stok obat, pemerintah memastikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kini tengah memproses pengiriman obatnya.
Sulawesi Tengah disebut menjadi satu-satunya wilayah endemis demam keong di Indonesia, tepatnya di Kabupaten Poso dan Sigi. “Ada 256 kasus [demam keong]. Prevalensinya 1,45,” ujar Nadia.
Apa penyebab demam keong?
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, demam keong atau yang dikenal dengan istilah schistosomiasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh cacing parasit (trematoda).
Ada dua bentuk utama schistosomiasis yakni usus dan urogenital. Penyakit ini disebabkan oleh lima spesies utama cacing parasit.
Dari segi dampak, penyakit ini menempati urutan kedua setelah malaria sebagai penyakit parasit yang paling mematikan.
Penyakit demam keong juga dianggap sebagai salah satu penyakit tropis terabaikan (NTD).