Selandia Baru Tak Berkomentar Terkait OPM Sebar Foto & Video Pilot Susi Air, Tapi Tawarkan Bantuan

    WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Hingga hari ini pilot Susi Air, Philips Mark Merthrtens (37) belum juga ditemukan pasukan gabungan TNI-Polri.

    Pemerintah Selandia baru menawarkan bantuan mencari keberadaan pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens.

    Philips adalah warga negara Selandia Baru yang menerbangkan pesawat Susi Air yang dibakar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) setelah mendarat di Lapangan Terbang Paro, Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

    Tawaran tersebut disampaikan diplomat Selandia Baru saat bertemu dengan dengan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III Letjen TNI I Nyoman Cantiasa di Rimba Papua Hotel Timika, Mimika, Papua, Senin (13/2/2023).

    Dilansir dari TribunToraja, Selandia Baru diwakili oleh Deputi Misi Diplomatik untuk ASEAN, Brendan Andrew Stanbury, dan Sekretaris II Politik Kedutaan Besar, Patrick John Fitzgibbon.

    Dalam pertemuan tersebut, membahas soal pencarian pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens yang hingga kini masih belum diketahui keberadaannya.

    Sementara itu, Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru memaparkan pemerintah mengetahui OPM merilis foto dan video yang menunjukkan kondisi Mehrtens.

    “[Kami] mengetahui foto dan video yang beredar, tetapi kami tak akan berkomentar lebih jauh soal ini,” demikian pernyataan kementerian itu kepada CNN, Rabu (15/2).

    Kedutaan Besar Selandia Baru di Jakarta juga tak segera memberi komentar.

    Di salah satu video OPM yang tersebar itu, Mehrtens menyampaikan pesan singkat bahwa dirinya ditangkap kelompok bersenjata tersebut.

    “Kelompok Papua menangkap saya dan mereka berjuang untuk kemerdekaan Papua. Mereka minta agar militer Indonesia pulang dan jika tidak mereka tetap menahan saya dan keselamatan saya akan terancam,” ujar pilot itu dalam video.

    Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNB-OPM) Sebby Sambom mengatakan Mehrtens dalam kondisi aman.

    Ia juga menjelaskan pilot itu ditahan sebagai jaminan politik untuk negosiasi soal hak kemerdekaan bangsa Papua Barat. Selain itu, Sebby menyampaikan ingin bertemu langsung dengan pemerintah Selandia Baru.

    “Permintaan kami jelas, mereka mendukung Indonesia dengan memasok senjata dan juga mereka melatih militer/polisi Indonesia,” ujar Sebby dalam laporan RNZ, Selasa (14/2/2023).

    Ia kemudian berujar, “Oleh karena itu, kami ingin berbicara secara langsung dengan pemerintah Selandia Baru.”

    Mehrtens menjadi sorotan publik usai dilaporkan menghilang tak lama setelah KKB membakar pesawat Susi Air pada 7 Februari di Nduga, Papua.

    TNI sempat membantah bahwa Mehrtens disandera OPM. Namun, tak lama dari itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengonfirmasi Mehrtens memang diculik kelompok tersebut..

    “Sampai hari ini masih terjadi penyanderaan oleh sekelompok orang KKB di Papua, yang masih menyandera Kapten Pilot Philips Max Mehrtens yang belum dilepas,” kata Mahfud dalam konferensi pers, Selasa (14/2).

    Sementara itu, Kementerian Luar Negeri RI juga tak banyak berkomentar soal penyanderaan ini. Juru bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah, mengaku sudah ada komunikasi dengan Selandia Baru soal insiden ini.

    Namun, Faizasyah enggan berkomentar lebih lanjut soal komunikasi RI-Selandia Baru tersebut terkait penyanderaan ini ketika ditanya CNNIndonesia.com melalui pesan singkat.(wartabanjar.com/berbagai sumber)

    Editor : DTM

    Baca Juga :   Penjelasan BMKG Musim Kemarau Masih Hujan

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI