Menurut prediksi Badan Pusat Statistik (BPS), panen raya akan dimulai pada Maret 2023 mendatang.
“Karena Maret prediksi data BPS dan Kementan, Maret sudah mulai awal panen raya. Kita punya target minimal 1 juta ton,” ucap Buwas
Meski begitu, Buwas mengatakan penyerapan itu bisa lebih dari target saat panen raya. Sebab, tahun ini Bulog ditargetkan serap beras 2,4 juta ton untuk menambah cadangan beras pemerintah (CBP).
“Tapi kalau bisa 2 juta ton kenapa harus 1 juta ton. Karena tugas kita 2,4 juta ton,” tutur Buwas.
Meski begitu, 2,4 juta ton beras yang akan diserap tahun ini tak seluruhnya langsung digelontorkan ke pasar. Nantinya, Bulog akan menyimpan sekitar 1 juta sampai 1,2 juta ton beras untuk akhir tahun. Sehingga, Bulog memiliki stok CBP saat tak ada panen di akhir tahun.
Buwas, mengatakan saat ini pihaknya memang belum menyalurkan beras impor. Sebab, masih dilakukan pengecekan kualitas agar sesuai dengan kriteria yang disepakati dengan penyuplai dari luar negeri. Adapun beras yang diimpor berasal Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Pakistan.
“Saya bilang bukan tidak mau disalurkan atau tidak bisa disalurkan. Belum bisa karena kemarin baru datang dan datang itu kita hitung jumlahnya, kualitasnya, benar gak sesuai dengan kontrak kita. Begitu selesai, disetujui, oke clear baru kita keluarkan,” tutur Buwas.
Bulog menargetkan pengadaan beras impor akan selesai paling lambat pertengahan Februari 2023, agar tidak terbentur dengan panen raya.(aqu/rls)
Editor Restu