Kebijakan Nol Covid Dihentikan, Jutaan Warga China Menganggur

    WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN- Jutaan warga China menjadi pengangguran usai kebijakan nol-covid (zero covid-19) ditiadakan karena hasil tes PCR negatif atau kode kesehatan hijau tidak lagi diperlukan untuk memasuki tempat umum atau bepergian.

    Akibatnya, sebagian besar tempat tes covid-19 di seluruh China telah ditutup, menyebabkan para pekerjanya menjadi pengangguran.

    Mereka yang sebelumnya bekerja di stan pengujian wajib akan kembali ke pekerjaan lama mereka atau mencari yang baru.

    Padahal, sebelum sistem dibongkar, kota-kota di China memiliki setidaknya satu tempat pengujian PCR untuk setiap 2.000 hingga 3.000 orang.

    Berdasarkan pedoman Komisi Kesehatan Nasional, setiap lokasi pengujian itu pun harus memiliki 4-5 bilik yang dikelola oleh 8-10 penguji dengan tenaga kesehatan (nakes), serta 4-5 asisten untuk menjalankan tempat itu.

    Laporan CNA menyebutkan bahwa seorang pekerja di laboratorium pengujian di Provinsi Hebei Utara, mengatakan jumlah sampel yang mereka terima turun 80 persen sejak 7 Desember, ketika perubahan kebijakan diumumkan.

    Kini, hanya sedikit orang yang dites dan hanya menyasar mereka yang membutuhkan hasil tes negatif untuk bekerja, seperti pengemudi.

    Pekerjaan pengujian rutin telah menjadi bagian dari kehidupan banyak orang di China selama pandemi sehingga menciptakan jutaan pekerjaan.

    Seorang apoteker, Zhao Yonggang telah menjadi penguji swab PCR di Beijing sejak Mei, namun ketika kebijakan nol-Covid dihentikan, tempat pengujian massal tidak lagi diperlukan, termasuk karyawan yang berada di dalamnya.

    Agensi yang mempekerjakan Zhao pun memotong jumlah lokasi pengujian dari 100 menjadi tujuh.

    Baca Juga :   VIRAL Jackie Chan Made In Brazil! Bikin Heboh di Jagat Maya, Miliki 1,1 Juta Pengikut

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI