“Kebetulan waktu itu ada kunjungan dari puskesmas untuk vaksin, lalu kami melaporkan bahwa ada anak-anak kami yang kena scabies,” jelas Asiati.
“Lalu diperiksakan oleh pihak puskesmas hingga dianjurkan untuk pemeriksaan lebih lanjut dan berobat di puskesmas,” sambungnya.
Beberapa anak penderita penyakit tersebut juga telah melaksanakan anjuran tersebut.
“Tak hanya ke puskesmas, ada juga murid yang langsung ke dokter prakteknya,” tegasnya.
Saat tahu penyakit tersebut dapat menular, Asiati berinisiatif meliburkan sekolah siswa penderita selama beberapa hari.
“Karena ini kita sedang memasuki jadwal ulangan, mau tidak mau mereka kita suruh datang,” katanya kepada rekan media saat ditemui di sekolah.
“Tetapi kita juga imbau pada murid yang kena penyakit itu untuk mengurangi kontak fisik ke anak-anak lain, supaya tidak menularkan kepada yang lain,” ujarnya.
Saat ini, otoritas terkait saat dikonfirmasi mengatakan baru mendapatkan informasi tersebut dan akan memeriksa kembali ke sekolah tersebut. (est)
Editor: Yayu