WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalimantan Selatan bertekad menguatkan sinergi untuk menekan inflasi di daerah agar tidak berdampak negatif bagi perekonomian masyarakat.
Komitmen ini diutarakan para anggota TPID Kalsel saat beramah-tamah di halaman Kantor Gubernur Kalsel di Banjarmasin, Sabtu malam (19/11/2022) yang sekaligus lokasi Bazar Pasar Raya TPID 2022.
Hadir dalam pertemuan ini, Sekdaprov Kalsel Roy Rizali Anwar mewakili Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, Ketua DPRD Kalsel Supian HK, Kepala BPS Kalsel Yos Rusdiansyah, Kepala Kanwil Bank Indonesia Imam Subarkah, dan anggota TPID lainnya, serta sejumlah pejabat tinggi pratama lingkup Pemprov setempat.
Gubernur dalam sambutannya yang dibacakan Sekdaprov menyebutkan, inflasi yang tidak terkendali akan menjadi salah satu faktor penghambat pertumbuhan ekonomi.
Selain itu berdampak pula pada penurunan oendapatan riil masyarakat, terjadi ketidakpastian, dan biaya tinggi di masyarakat.
Karenanya, gubernur mengapresiasi tindakan cepat TPID dengan merespon kondisi yang ada lalu menyusun langkah antisipasi dengan menguatkan sinergi pihak-pihak terkait melalui kegiatan seperti pasar murah di sejumlah lokasi, dan pemantauan harga bahan pokok.
Pada kesempatan itu, diingatkan juga beberapa kebutuhan pokok masyarakat yang perlu perhatian khusus yakni beras, bawang merah, telur dan daging.
Gubernur pun meminta kegiatan pasar murah, lebih melibatkan Pemkab/Pemko dan swasta.
“Memang saat ini, terkendali dan diharapkan terjadi hingga akhir tahun,” sebut Sekdaprov.