Menurutnya selain para siswa, para guru juga bisa mengembangkan metode pengajaran mereka, kemudian Hak intelektualnya di daftarkan ke Kemenkumham, sehingga dapat meningkatkan kualitas pengajaran para guru.
“Modul pembelajaran bisa diciptakan bapak ibu guru sendiri, sehingga ini menjadi kekuatan dalam pembelajaran,” ucap Nuryadi.
Ia pun berharap, pembelajaran tentang Hak Cipta ini bisa berjalan terus, dan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk mengembangkan potensi para pelajar.
“Lima sekolah ini jadi piloting, setelah ini meraka bisa diharap bisa menyampikan dalam rapat kerja atar guru dan sekolah,” tuturnya.
Dinas Pendidikan pun berupaya agar hal pembelajaran ini bisa masuk dalam daftar pelajaran yang diajarkan. Hal ini penting kerena nantinya akan banyak ekonomi kreatif yang lahir dari pemikiran para pelajar di Banjarmasin.
Sementara Kepala Sekolah SD Islam Sabilal Muhtadin, Aintayati mengatakan, dirinya sangat menyambut baik acara DJKI mengajar, dan siap menjadi sekolah pilot dalam pembelajaran tersebut.
“Kami siap menjadi sekolah piloting dan akan mendukung pembelajaran tersebut,” kata dia.
Kali ini DJKI mengajar melibatkan lima sekolah dasar yakni SD Islam Sabilal Muhtadin, SDN Kebun Bunga 3, SDN Belitung Selatan 1 dan SDN Sungai Miai 7.
Setiap sekolah diwakili 25 orang siswa yang nantinya akan diajarkan oleh dua orang RuKI. (qyu)
Editor: Erna Djedi