Oleh karena itu, biasanya orang yang berwudhu mendapatkan sensasi kesegaran fisik dan psikis.
Penelitian Profesor Tomoo Ryushi dari Tokyo Metropolitan University mengungkapkan adanya hubungan antara anion yang berefek baik untuk kebugaran psikologis seseorang.
Dalam kajian yang lebih dalam, kation dan anion yang tidak seimbang akan memunculkan kerusakan pada gen manusia, yaitu kerusakan komponen DNA dan RNA yang dikenal sebagai pembawa sifat (Azhar, Cara Hidup Sehat Islami, 2015 M, Tasdiqiya Publisher, Bandung: halaman 264).
Selain kulit, anggota tubuh yang terkena air basuhan wudhu adalah kuku. Bahkan dalam sebuah hadits tentang keutamaan wudhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberitakan bahwa kuku adalah tempat keluarnya segala dosa dan kesalahan-kesalahan manusia setelah berwudhu.
“Barang siapa yang berwudhu dan dalam melakukan wudhunya itu dengan cara yang terbaik, keluarlah kesalahan-kesalahannya dari seluruh jasadnya hingga keluar juga dari bawah kuku-kukunya.” (Hadits Riwayat Imam Muslim dan An-Nasai) (Basalamah, Tabungan Hari Akhirat disadur dari Kitab Al-Matjarur Rabih karya Imam Ad-Dimyati, tanpa tahun, PT Karya Toha Putra, Semarang: halaman 10)
Keluarnya dosa-dosa yang disebabkan oleh kesalahan manusia tentu tidak bisa dilihat secara fisik.
Namun, hikmah dari pengampunan yang diberikan dapat berefek positif terhadap kehidupan manusia, termasuk terhadap kesehatannya.
Bukan tidak mungkin, orang yang semula sakit mendapatkan kesembuhan dari Allah melalui aktivitas wudhu.