WARTABANJAR.COM, BANJARBARU – Sebanyak 80 relawan digembleng mengikuti pelatihan yang diadakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan.
Pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2022 itu, dilaksanakan di kawasan kantor BPBD di Banjarbaru selama tiga hari, 27 hingga 29 September.
“Dalam penanggulangan bencana harus terus ditingkatkan, khususnya mulai dari instansi, peringatan dini hingga simulasi latihan penanggulangan bencana bagi masyarakat,” kata Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor yang diwakilkan oleh Staff Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Suparno, usai membuka pelatihan, Selasa (27/9).
Sebagai strateginya, dapat dilakukan melalui pengembangan dan peningkatan kapasitas serta keterampilan relawan yang terlibat di semua tahapan kebencanaan di seluruh daerah di Kalimantan Selatan.
Berdasarkan laporan dari BPBD Provinsi Kalimantan Selatan, diketahui saat ini terdapat enam potensi bencana yang sering terjadi, yaitu banjir, kebakaran hutan dan lahan, tanah longsor, angin puting beliung, cuaca ekstrim gelombang pasang serta kekeringan.
“Berdasarkan hal tersebut, tentunya kita berharap pemerintah dapat memiliki mitra kerja dalam membantu pelaksanaan penanggulangan bencana yaitu terlibatnya para relawan kebencanaan. Untuk itu saya berpesan kepada semua relawan yang mengikuti kegiatan ini kiranya akan aktif dan berkoordinasi baik dengan BPBD kabupaten/kota maupun yang berbeda melalui kegiatan ini,” lanjutnya.
Kepada 80 peserta pelatihan ini juga dipesankan agar nantinya dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang didapat melalui pelatihan ini, khususnya melalui pendekatan upaya pencegahan dan mitigasi bencana di daerah masing-masing.