Terlebih pihak sekolah beberapa hari setelah rapat komite tersebut membagikan kertas iuran berwarna hijau bertuliskan KARTU PENGEMBANGAN MADRASAH, tertera bulan Juli hingga Desember. Kolom lainnya mencantumkan TANGGAL BAYAR dan juga kolom SUMBANGAN PEMB/PEND serta kolom PENERIMA.
Juga membagikan kertas bertuliskan KARTU PEMBAYARAN IURAN KOMITE yang bagian bawahnya bertuliskan, “Dibayar paling lambat Tanggal 10 bulan bersangkutan”.
Wartabanjar.com mengonfirmasi dengan Kepala MAN 1, Naimah namun tak berada di kantornya, Selasa (30/8). Kemudian ditemui Wakil Kepala Sekolah bagian Kehumasan, Mardiah Hayati.
Dia menjelaskan, kebijakan adanya sumbangan pengembangan madrasah merupakan hasil kesepakatan bersama dan sesuai rapat komite, ditegaskannya bukan keputusan pihak sekolah semata.
“Jika keberakan, silakan datang dan sampaikan kepada kami selaku pihak sekolah dan saat rapat komite itu juga diberikan ruang bagi orang tua untuk menyampaikan aspirasinya,” katanya.
Dia juga menjelaskan, sumbangan pengembangan madrasah itu sifatnya tidaklah memaksa, bahkan diberikan keringanan bisa diangsur per bulan. Bagi orang tua yang mempunyai kemampuan finansial berbeda dengan yang lain atau kurang mampu, maka juga ada kebijakan khusus dari sekolah.
Adapun besaran sumbangan pengembangan madrasah bagi kelas 1 atau kelas X yakni sebesar Rp 1.500.000, kelas XI sebesar Rp 1 juta dan kelas XII sebesar Rp 500 ribu.
“Kenapa kelas satu atau kelas X lebih besar, karena akan menikmati fasilitas selama tiga tahun kedepan,” imbuhnya.
Ditanya total jumlah siswa di MAN 1 Banjarmasin, Mardiah Hayati menyebutkan sekitar 700 orang.
Ditanya lebih lanjut penggunakan sumbangan pengembangan madrasah, Mardiah Hayati membenarkan bahwa dananya rencananya diperuntukan pembelian lahan, mengingat saat ini keterbatasan lahan terutama untuk kegiatan olahraga dan upacara, sehingga sekolah perlu pengembangan.
“Pembelian tanah tidak ada dalam BOS, maka mau tidak mau perlu bantuan dari orang tua,” pungkasnya. (has)
Editor : Hasby