Menag mengingat kembali momen keputusan mendadak dari Arab Saudi untuk menaikkan biaya Masya’ir. Menurutnya, saat itu sempat ada kebuntuan. “Pak Yandri bersama sahabat-sahabat di Komisi VIII memberikan solusi yang sangat baik sehingga ibadah haji bisa terlaksana sesuai yang direncanakan,” kenang Menag.
Gus Men, panggilan akrabnya, juga menyampaikan terima kasih kepada Menko PMK Muhadjir Efendi. Selama Gus Men bertugas sebagai Amirul Haj, Menko PMK menggantikannya sebagai Menag adinterim.
“Beliau yang mengemban tugas sebagai ad interim Menag beserta seluruh kerepotannya,” terang Menag.
Terima kasih juga disampaikan Gus Men kepada Menteri Kesehatan yang telah mengirimkan petugas kesehatan yang sangat dedikatif, luar biasa, dengan semangat juang tinggi. “Jemaah wafat tahun ini jauh lebih sedikit jika dibanding tahun sebelumnya. Update per saat ini 90 jemaah wafat, dan masih ada delapan jemaah yang dirawat di Arab Saudi,” sebutnya.
Berikut jumlah jemaah wafat dalam enam tahun terakhir penyelenggaraan ibadah haji: 2014 (296 jemaah), 2015 (627), 2016 (342), 2017 (658), 2018 (388), 2019 (473), dan 2022 (90 jemaah).
Menag juga menyampaikan terima kasih kepada Menteri Luar Negeru dan Menteri Perhubungan beserta jajarannya. Kerja bersana mereka telah memudahkan proses keberangkatan jemaah haji Indonesia ke Arah Saudi dan kepulangannya ke Tanah Air. Menag mengaku ada sedikit hambatan pada awal proses keberangkatan jemaah embarkasi Surabaya, terkait kesiapan bandara. “Alhamdulillah, karena solusi yang diberikan Menhub, akhirnya bandara Surabaya bisa digunakan untuk memberangkatkan jemaah,” sebutnya.