Sinyal Kenaikan Harga Pertalite Kian Kuat, ini Buktinya

    WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN- Harga BBM bersubsidi pertalite tampaknya bakal naik.

    Sinyal itu kian kuat, sebab tanda-tandanya mulai diperlihatkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para pembantunya.

    Terbaru, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan kemungkinan kenaikan harga pertalite terbuka mengingat harga minyak dunia sekarang ini cukup tinggi.

    Per Jumat (12/8/2022) ini saja misalnya, harga minyak mentah jenis Brent naik US$2,20, atau 2,3 persen menjadi US$99,60 per barel.

    Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup naik US$2,41, atau 2,6 persen menjadi US$94,34 per barel.

    1. Harga Minyak Dunia Melambung

    Bahlil menyebut harga minyak mentah saat ini jauh di atas asumsi APBN 2022 yang hanya US$63 hingga US$70 per barel.

    “Sekarang harga minyak dunia rata-rata dari Januari sampai Juli US$105 per barel. Hari ini kalau US$100 per barel subsidi kita itu bisa mencapai Rp500 triliun. Tetapi kalau harga minyak per barel di US$105 kemudian dengan asumsi kurs dollar APBN rata-rata Rp14.750 dan kuota kita dari 23 juta kilo liter menjadi 29 juta maka terjadi penambahan subsidi,” katanya.

    Baca Juga:

    LPSK Tolak Beri Perlindungan kepada untuk Istri Sambo Putri Candrawathi, Ini Alasannya

    Bahlil mengatakan pemerintah masih menghitung semua kemungkinan terkait jebolnya kuota subsidi BBM itu.

    Hasil perhitungan sementara menunjukkan, anggaran yang dibutuhkan untuk subsidi BBM mencapai Rp500 triliun sampai dengan Rp600 triliun.

    Ia menambahkan kalau ini terjadi APBN lama-lama akan bermasalah.

    Baca Juga :   Pemprov Kalsel Berikan Bantuan Rp8,5 M ke Barito Kuala untuk Optimalisasi Lahan Pertanian

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI