WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Beberapa nasabah Bank Kalsel mengalami kehilangan uang di dalam rekeningnya secara tiba-tiba, Senin (1/7/2022).
Menanggapi hal tersebut, pihak Bank Kalsel langsung segera menonaktifan fasilitas Magnetic Stripe pada kartu ATM Bank Kalsel, agar kejadian hilangnya uang nasabah tersebut, tidak terjadi lagi.
Direktur Utama Bank Kalsel, Hana Wijaya mengungkapkan, kalau kejadian tersebut baru pertama kali terjadi untuk di Bank Kalsel Sendiri. Modus skimming.
Pernyataan dari Hana Wijaya itu diragukan Dosen IT Politeknik Hasnur, Akhmad Fakhrizal Harudiansyah.
Kepada wartabanjar.com dia menjelaskan, sepengetahuannya, berdasarkan aturan Bank Indonesia per Januari 2022 semua ATM bank harus menggunaan chip, jadi bank yang masih menggunkan ATM magnetik harus dirubah ke chip.
“Karena ATM chip itu susah untuk di skiming, sedangkan magnetik itu bisa di skimming,” katanya.
Dijelaskannya, sekarang kalau pun ATM chip bisa di kloning atau dibuatkan kartu baru oleh penjahat, kemungkinan juga susah karena alatnya sangat mahal sekali lagipula alat tersebut susah didapatkan.
“Saya yakin biayanya untuk mendapatan alat klon kartu chip itu tidak sebanding dengan uang yang didapatkan. Sedangkan alat skimming itu masih ada yang jual di situs-situs gelap di darkweb,” jelasnya.
Jadi disini harus dilihat dulu ATM yang digunakan oleh Bank Kalsel apakah masih magnetik atau sudah ke chip.
Pria yang akrab disapa Ical itu menjelaskan, diduga bisa karena kegagalan sistem bank itu sendiri.