WARTABANJAR.COM – Pada akhir Juli 2022, diketahui situasi COVID-19 kembali memburuk. Kasus terkonfirmasi naik hingga tiga kali lipat, dari di awal bulan sekitar 2.000 kasus, menjadi hingga lebih 6.000 kasus di akhir bulan.
Selain itu, kasus kematian juga menunjukkan adanya peningkatan selama beberapa hari terakhir pada bulan Juli, menjadi hingga 10 kematian per hari.
Total kasus aktif mencapai mencapai 46.000 kasus, serupa dengan total kasus aktif pada April 2022 silam, dan rata-rata kasus positif mingguan nasional pun mencapai 6,07%, yakni di atas ambang batas WHO 5%, dalam 3 minggu berturut.
Pada kasus terkonfirmasi positif bertambah dari 26 provinsi. Namun, angka tertinggi dari 5 provinsi, di antaranya :
1. DKI Jakarta 2.198 terdiri 2.129 transmisi lokal dan 69 PPLN dengan kumulatifnya yang tertinggi sebanyak 1.330.841 kasus, diikuti
2. Jawa Barat 641 terdiri 639 transmisi lokal dan 2 PPLN dengan kumulatifnya 1.134.180 kasus,
3. Banten 543 terdiri 540 transmisi lokal dan 3 PPLN dengan kumulatifnya 311.742 kasus,
4. Jawa Timur 258 terdiri 257 transmisi lokal dan 1 PPLN dengan kumulatifnya 585.243 kasus,
5. Bali 111 terdiri 110 transmisi lokal dan 1 PPLN dengan kumulatifnya 162.499 kasus.
Sedangkan, pada kasus kematian hari ini bertambah dari 8 provinsi. Terdapat 2 provinsi masing-masing 2 kasus yaitu, DKI Jakarta dengan kumulatifnya 15.393 kasus, Bali 5 kasus dengan kumulatifnya 4.609 kasus.
Sementara 6 provinsi lainnya masing-masing 1 kasus antara lain, Jawa Barat dengan kumulatifnya 15.897 kasus, Riau dengan kumulatifnya 4.439 kasus, Lampung dengan kumulatifnya 4.179 kasus, Sumatera Barat dengan kumulatifnya 2.353 kasus, Kalimantan Selatan dengan kumulatifnya 2.550 kasus, dan Sulawesi Tengah dengan kumulatifnya 1.728 kasus.(aqu)