Ayahnya, Bung Karno merupakan campuran Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Sementara ibunya, Fatmawati berasal dari Bengkulu.
“Kawin campur saja deh. Lho betul lho. Saya ini kan gado-gado. Bung Karno itu kurang apa? Saya bilang bapak saya kayak apa? Beliau tampan dan kharismatik,” ujar Megawati.
“Sekarang nurun sama saya, saya cantik dan kharismatik. Jadi kalau Bapak saya, kalau ada peremluan berpapasan dengan Bapak saya, bukan Bapak saya yang melirik perempuan, tapi perempuan yang melirik bapak saya. Kemudian kalau sekarang terbalik, laki-laki yang melirik kepada saya,” kata Megawati yang semakin disambut tepuk tangan kader PDI-P.
Sambutan Megawati berujung dari cibiran warganet.
Arie Kriting : “Kalau mau mewujudkan Bhinekka Tunggal Ika, ya harus beragam.
Gak ada urusan orang kulit hitam harus kawin campur sama yang lain.
Memangnya kenapa kalau orang kulitnya gelap? Memang kenapa kalau jadi tukang bakso?
Perasaan sebagai ras superior ini kok ya masih dipelihara.”
Kalau mau mewujudkan Bhinekka Tunggal Ika, ya harus beragam.
— ARIE KRITING (@Arie_Kriting) June 22, 2022
Gak ada urusan orang kulit hitam harus kawin campur sama yang lain.
Memangnya kenapa kalau orang kulitnya gelap? Memang kenapa kalau jadi tukang bakso?
Perasaan sebagai ras superior ini kok ya masih dipelihara. https://t.co/ckcFPlYern
Mars Sahsa : “TUKANG BAKSO LEBIH MJLIA DARI PADA ORG YG MEMILIKI GELAR 7 DOKTOR, 3 PROFESOR yg MELECEHKAN TUKANG BAKSO….
TUKANG BAKSO TIDAK PERNAH KORUPSI UANG NEGARA TAPI ANAK DIDIK YG GELAR 3 PROF, 7 GELAR DOKTOR BANYAK YG MALING UANG NEGARA…”
Josiannisa : “Untung yang disebut tukang bakso bukan gojek. Bisa habis sampean kena persaudaraan gojek.
Benahi dulu bu cara public speaking, sering sering berdoa kalau mau ngomong biar apa yang disampaikan membuka hati dan pikiran, bukan selalu kegaduhan.” (aqu)
Baca Juga