WARTABANJAR.COM – Perjuangan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan di turnamen bulutangkis East Ventures Indonesia Open 2022 berakhir tragis.
Berlaga pada babak perempatfinal di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (17/6) malam, pasangan berjuluk The Prayer itu takluk dengan skor 21-14, 12-21, 20-22 dari wakil Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Pada laga ini sejatinya juara BAC 2022 itu tampil apik di gim pertama dengan unggul atas peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020. Sayang di gim kedua, ganda putra rangking 16 dunia itu tertinggal sehingga Aaron/Soh memaksakan rubber game.
Pada awal di gim penentuan, Pramudya/Yeremia sejatinya di atas angin hingga penghujung laga. Sayang kejadian tidak terduga terjadi seusai Yeremia mengalami cedera di bagian lututnya pada penghujung pertandingan.
Selepas pertandingan, Pramudya mengaku sudah bermain maksimal meski hasilnya kurang memuaskan.
Dari awal, sebenarnya pasangan juara Spain Masters 2021 itu bertekad menampilkan permainan terbaik di hadapan publik Istora Senayan.
“Kami sudah bermain cukup baik di laga ini dari awal hingga akhir. Dari gim pertama permainan kami sudah enak, sayang pada gim berikutnya kami banyak melakukan kesalahan,” kata Pramudya.
“Permainan kami kembali di gim ketiga hingga akhir babak. Namun, saya tidak bisa berkata-kata menggambarkan hal tersebut saat Yere cedera. Secara keseluruhan kami bermain baik jika tidak ada kejadian tersebut,” ungkap Pramudya.
Hingga akhir pertandingan, Pramudya terus memberikan semangat kepada Yeremia yang tetap memaksakan bermain, kendati tidak dalam kondisi terbaiknya.