Penentu Awal Bulan Zulhijah 1443 H, Prakiraan Hilal Saat Matahari Terbenam 29 Juni 2022

    WARTABANJAR.COM – Penentuan awal bulan Hijriyah ini sangat penting bagi umat Islam karena berhubungan dengan waktu ibadah, terutama bulan Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.

    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaksanakan rukyat (observasi) hilal di 27 lokasi di Indonesia yang dapat disaksikan secara online (Live Streaming) di kanal www.hilal.bmkg.go.id setiap bulan.

    Untuk penentuan awal bulan Zulhijah 1443 H, BMKG menyampaikan informasi data-data Hilal (hasil Hisab) saat Matahari terbenam, yang dapat digunakan juga dalam pelaksanaan Rukyat (Observasi) Hilal.

    Informasi yang disampaikan disini meliputi :

    Waktu Konjungsi (Ijtima’) dan Waktu Terbenam Matahari
    1. Peta Ketinggian Hilal
    2. Peta Elongasi
    3. Peta Umur Bulan
    4. Peta Lag
    5. Peta Fraksi Illuminasi Bulan
    6. Objek Astronomis Lainnya yang Berpotensi 7. Mengacaukan Rukyat Hilal
    8. Data Hilal saat Matahari Terbenam untuk Kota-kota di Indonesia

    Berikut rangkuman dari prakiraan hilal BMKG:
    1. Untuk penentuan awal bulan Zulhijah 1443 H, konjungsi akan terjadi pada Rabu, 29 Juni 2022 M, pukul 02.52.02 UT atau pukul 09.52.02 WIB atau pukul 10.52.02 WITA atau pukul 11.52.02 WIT.
    Di wilayah Indonesia pada tanggal 29 Juni 2022, waktu Matahari terbenam paling awal adalah  pukul 17.30.52 WIT di Merauke, Papua dan waktu Matahari terbenam paling akhir adalah pukul  18.56.01 WIB di Sabang, Aceh. Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam,  dapat dikatakan konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 29 Juni 2022 di wilayah
    Indonesia.
    2. Secara astronomis pelaksanaan rukyat Hilal penentu awal bulan Zulhijah 1443 H bagi yang
    menerapkan rukyat dalam penentuannya adalah setelah Matahari terbenam tanggal 29 Juni 2022.
    Sementara bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan Zulhijah 1443 H, perlu
    diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat Matahari terbenam tanggal 29 Juni 2022 tersebut.
    3. Ketinggian Hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 29 Juni 2022, berkisar antara antara 0,87 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 3,23 derajat  di Sabang, Aceh.
    4. Elongasi di Indonesia saat Matahari terbenam pada 29 Juni 2022, berkisar antara 4,20 derajat di Jayapura, Papua sampai dengan 4,97 derajat di Banda Aceh, Aceh.
    5. Umur Bulan di Indonesia saat Matahari terbenam pada 29 Juni 2022, berkisar antara 5,65 jam di Merauke, Papua sampai dengan 9,07 jam di Sabang, Aceh.
    6. Lag di Indonesia saat Matahari terbenam pada 29 Juni 2022, berkisar antara 5,86 menit di Merauke, Papua sampai dengan 17,73 menit di Sabang, Aceh.
    7. Fraksi Illuminasi Bulan di Indonesia saat Matahari terbenam pada 29 Juni 2022, berkisar antara 0,14% di Jayapura, Papua sampai dengan 0,19% di Banda Aceh, Aceh.
    8. Pada tanggal 29 Juni 2022, dari sejak Matahari terbenam hingga Bulan terbenam tidak ada objek  astronomis lainnya yang jarak sudutnya lebih kecil daripada 10 derajat.
    dari Bulan.

    Baca Juga :   Terima Paket di Masjid Istiqlal, Menteri Agama Nasarudin Umar Serahkan ke KPK, Ini Alasannya

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI