WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Sembilan Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Selatan sudah mencapai tahap eliminasi malaria.
Bahkan, telah mendapatkan sertifikat eliminasi malaria dari Kementerian Kesehatan RI yaitu Kabupaten Tabalong, Tanah Laut, Batola, Tapin, HSS, HST, HSU, Kota Banjarbaru dan Banjarmasin.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, H Diauddin, saat membuka kegiatan pertemuan penyelidikan Epidemiologi 1 2 5 kasus malaria di Banjarmasin, Senin (30/5/2022).
Diauddin mengatakan, malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi permasalahan kesehatan masyarakat yang sangat mempengaruhi angka kematian dan kesakitan bayi,anak balita dan ibu hamil serta dapat menurunkan produktivitas tenaga kerja.
“Kemajuan program malaria di Indonesia terlihat dari semakin banyaknya Kabupaten/Kota yang mencapai eliminasi malaria. Sampai dengan tahun 2021, 347 Kabupaten/Kota dari target 345 berada di daerah bebas malaria,” kata pria yang akrab disapa Dia ini.
Selain itu, daerah pada tahap eliminasi dan pemeliharaan harus melakukan pemetaan setiap kasus di wilayah reseptifnya. Pemetaaan tersebut berguna untuk mengetahui wilayah fokus malaria, sehingga daerah yang terjadi penularan dapat diketahui.
Oleh sebab itu, Provinsi Kalimantan Selatan harus bersiap memenuhi target eliminsasi malaria tahun 2027 dan secara nasional 2030.
“Karena hal tersebut perlu persamaan persepsi dalam pelaksanaan eliminasi malaria selanjutnya. Kabupaten/Kota yang telah mendapat sertifikat juga harus bisa mempertahankan agar tidak ada penularan malaria di wilayahnya,” ungkapnya.