WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN- Kementerian Kesehatan mengumumkan 6 dari total 14 pasien diduga terinfeksi hepatitis akut meninggal dunia.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Mohammad Syahril mengatakan enam pasien meninggal dunia tersebut terdiri dari satu kasus probable dan lima pending klasifikasi.
“Ada 14 pasien itu satu probable dan 13 pending klasifikasi, ada meninggal enam, terdapat empat sembuh/dipulangkan,” katanya dalam konferensi pers di Gedung Adhiyatma Kemenkes RI, Jakarta Pusat, Rabu (18/5/2022).
Rincian usia enam pasien meninggal yaitu, dua bulan, delapan bulan, sembilan bulan, satu tahun, delapan tahun, dan 14 bulan.
Syahril mengatakan masyarakat harus mewaspadai gejala awal hepatitis akut pada anak seperti mual, muntah dan diare.
Ia mengingatkan, pencegahan dini lebih penting agar anak dapat diselamatkan.
“Jangan sampai berat, berat lagi nanti jadi kuning matanya, seluruh tubuhnya bahkan kecingnya warna teh, itu gejala lebih lanjut, kalau lanjut gejala anak bisa kejang, kesadaran menurun, ini agak repot,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan kasus meninggal diduga akibat hepatitis akut salah satunya disebabkan karena terlambat dirujuk ke rumah sakit.
Diharapkan dengan ini masyarakat dan pelayanan kesehatan punya kepedulian atas kasus ini, namun jangan panik berlebihan. (berbagai sumber)
Editor: Yayu Fathilal