2. Pemasaran dengan penasaran
Faktor lain yang membikin film ini laris adalah tema cerita film tersebut yang penuh dengan misteri dan teka-teki.
Sebagai informasi, cerita KKN di Desa Penari sendiri masih menyimpan teka-teki, apakah kisah itu benar-benar nyata atau fiksi belaka, begitupun dengan sosok-sosok di dalamnya.
Teka-teki juga ada pada lokasi KKN yang dituliskan di kabupaten berinisial B, dan desa yang namanya disamarkan menjadi Desa Penari.
“Setiap misteri selalu mendatangkan kepenasaran. Itulah yg memicu orang berbondong-bondong datang ke gedung bioskop. Itulah sebabnya saya menyebut kesuksesan film ini adalah contoh sukses pemasaran by penasaran,” ungkap Yuswohady.
3. Word of Mouth Marketing
Karena cerita yang penuh teka-teki dan misteri itulah yang membuat film KKN di Desa Penari menjadi bahan perbincangan banyak orang di media sosial.
Hal inilah yang menjadi faktor ketiganya menurut Yuswohady, yakni word of mouth (WOM) marketing, pendekatan pemasaran yang menurutnya sangat efektif saat ini.
“Datanya menunjukkan 90 persen lebih konsumen percaya pada pesan pemasaran yang disampaikan melalui word of mouth (WOM),” tulisnya.
Erick Penasaran
Penasaran terhadap keberadaan Desa Penari ternyata dirasakan juga oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.
Erick Thohir secara khusus mengundang tokoh setempat untuk mengungkap kebenaran keberadaan Desa Penari.
Tokoh tersebut adalah, Sudirman, pengelola sekaligus penjaga Rowo Bayu.
Sudirman juga mengungkap cerita sebenarnya KKN di Desa Penari versi Kepala Desa Bayu.