Hery juga meminta PT Pertamina (Persero) dan subholding terus memberikan edukasi soal fungsi kilang minyak Pertamina sebagai objek vital nasional (obvitnas) ke masyarakat, khususnya di sekitar lokasi pengelolaan minyak PT Pertamina.
Dalam konteks Pertamina sebagai penyelenggara pelayanan publik di sektor energi, Hery berharap Pertamina dapat melakukan percepatan penyelesaian laporan masyarakat dengan mengoptimalkan focal point pada instansi terlapor.
Selain itu juga dapat membangun koordinasi dan kerja sama dengan seluruh stakeholder yakni pemerintah pusat/daerah, kampus, pers, ormas/LSM dan kelompok bisnis dalam pengawasan pelayanan publik dan pencegahan maladministrasi khususnya sektor energi dalam penyediaan BBM bagi publik.
Turut Hadir dalam Diskusi Publik tersebut Area Manager Communication Relation & CSR PT KPI Refinery Unit VI Balongan Imam Rismanto.
Dijelaskan Imam, senada dengan apa yang disampaikan oleh Anggota Ombudsman Republik Indonesia Hery Susanto, keberadaan Kilang Balongan tentunya juga turut memberikan dampak positif bagi masyarakat Indramayu secara umum dan masyarakat yang tinggal di sekitar PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit VI Balongan terutama dari multiplier efek dalam bidang ekonomi.
Oleh sebab itu, keberadaan kilang Balongan ini perlu dijaga oleh seluruh elemen masyarakat dalam rangka melaksanakan , tugas dan tanggung jawabnya dalam memenuhi kebutuhan energi dalam negeri terus terlaksana tanpa mengalami hambatan.
Turut hadir sebagai narasumber diskusi tersebut yakni Maman Kostaman selaku Asisten II Pemkab Indramayu, Wawan Sugiarto pegiat sosial Indramayu, Iing Rohimin Wakil Ketua PWNU Jawa Barat dan Aris Syuhada Ketua LSM Abdi Negara Indramayu. (edj)