Ia juga mengungkapkan, kalau sebelumnya pihaknya sudah tiga kali melayangkan surat untuk audiensi dan tidak diterima, bahkan pihak DPRD Kota Banjarmasin mengatakan kalau suratnya telah hilang.
“Kita sudah melayangkan surat audiensi sejak Desember 2021 yang lalu, sampai dengan Februari 2022 kita datang ke kantor DPRD Kota Banjarmasin, dan dikatakan suratnya hilang. Oleh sebab itu, sampai kita buat video sindirian terhadap DPRD Kota Banjarmasin, dan barulah Maret dipanggil,” pungkasnya. (Qyu)
Editor Restu