Sejumlah Harga Saham Bank Digital Rontok, Simak Apa Saja

    Sementara itu, bank melaporkan rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik QNB Indonesia naik 276,06 persen menjadi Rp1,57 triliun.

    Kerugian tersebut disebabkan beban operasional lainnya yang membengkak menjadi Rp1,83 triliun, dari periode 2020 Rp562 miliar.

    Bank Raya Indonesia (AGRO)

    Bank Raya Indonesia belum mengeluarkan laporan keuangan untuk kuartal IV/2021.

    Merujuk pada laporan keuangan kuartal III/2021, perusahaan yang awalnya bernama BRI Agro ini membukukan kerugian sebesar Rp1,83 triliun.

    Kondisi tersebut berbalik dibandingkan dengan kuartal III/2020, di mana bank masih menorehkan laba senilai Rp25,4 miliar.

    Bank Raya Indonesia juga mencatatkan penurunan total aset sebesar 26,7 persen yoy pada kuartal III/2021, menjadi Rp20,53 triliun.

    Total DPK yang dihimpun tercatat sebesar Rp16,852 triliun, turun 26,71 persen secara tahunan.

    Bank Neo Commerce (BBYB)

    Pada kuartal III/2021, Bank Neo Commerce mencatatkan total aset senilai Rp8,08 triliun, naik 49,16 persen yoy.

    Perusahaan berkode saham BYBB menyalurkan kredit sebesar Rp3,84 triliun.

    Dari sisi DPK, Bank Neo Commerce berhasil menghimpun dana sebesar Rp6,67 triliun, naik 69,28 persen dibandingkan dengan 2020 yang mencapai Rp3,94 triliun. Sayangnya, perusahaan masih merugi.

    Pada kuartal III/2021, rugi bersih tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik Bank Neo Commerce tercatat sebesar Rp264 miliar, dari sebelumnya mencatatkan laba Rp4,31 triliun.

    Bank Capital Indonesia (BACA)

    Bank Capital Indonesia memiliki total aset senilai Rp22,11 triliun pada kuartal III/2021, tumbuh 9,36 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

    Baca Juga :   Polda Kalsel Beri Bantuan Usaha Mitra Deradikalisasi

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI