Selanjutnya dipaparkan Fatimah, terkait materi yang disampaikan berupa perbaikan folder bukti Adiwiyata yang sudah diperiksa oleh DLH untuk diperbaiki sekolah sekaligus melihat kondisi fisik lapangan sekolah.
Selain itu, disampaikan juga tentang pengelolaan sampah berbasis bank sampah di sekolah.
Dalam kesempatan itu juga, DLH memberikan saran dan masukan meliputi enam aspek diantaranya kebersihan sanitasi dan drainase, pengelolaan sampah, penanaman dan pemeliharaan pohon, konservasi air, konservasi energi dan inovasi.
Menurutnya, sekolah yang menjadi sasaran pembinaan dilakukan secara berjenjang, mulai dari CSAK menjadi Sekolah Adiwiyata Kabupaten (SAK) dengan nilai minimal 70, CSAP menjadi Sekolah Adiwiyata Provinsi (SAP) nilai minimal 80, CSAN menjadi Sekolah Adiwiyata Nasional (SAN) nilai minimal 90 serta CSAM menjadi Sekolah Adiwiyata Mandiri (SAM) minimal memperoleh nilai 90 plus tiga sekolah binaan yang didampingi menuju Sekolah Adiwiyata Kabupaten.
Dirinya berharap, sekolah yang yang mengikuti program Adiwiyata dapat melaksanakan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah guna mewujudkan perubahan perilaku yang signifikan terhadap kecintaan pada lingkungan hidup melalui perilaku ramah lingkungan baik secara terintegrasi dalam pembelajaran, ekstrakurikuler maupun kehidupan bermasyarakat. (mckominfotanbu)
Editor : Hasby