“Bisa dikatakan 90 persen dari NTB. Perlu juga kita ketahui, mereka melakukan aksinya hampir tidak pernah terjadi di NTB, kecuali yang di Bima. Jadi kita tidak bisa (lengah), harus antisipasi semua,” jelasnya.
Menurutnya, upaya pendeteksian serta pendekatan terhadap kelompok-kelompok radikal perlu ditingkatkan, terutama pada 41 orang eks terpidana kasus terorisme yang kini sudah kembali ke Bima.
“Jadi kita harus sama-sama, tidak hanya yang ada di Lombok ini, tapi termasuk di Nusa Tenggara khususnya Bima. Kita juga rutin menurunkan tim kesana,” jelasnya.
Selain ancaman terorisme, persoalan lain yang perlu penanganan cepat yakni aksi protes dari sekelompok warga lingkar sirkuit, terkait klaim kepemilikan lahan yang berujung pemagaran. Kemudian cakupan vaksinasi dosis II yang belum mencapai 70 persen secara keseluruhan di Lombok Tengah (Loteng).(aqu)
Editor Restu