Oleh Ustadz Muhammad Rijal Fathoni S.Pd I
WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Syaikh Ma’ruf Al-Karkhi seorang ulama besar yang dikenal karena memiliki doa yang mustajab. Makamnya terletak di Baghdad selalu ramai dikunjungi oleh para peziarah.
Imam al-Qusyairi dalam Risalah al-Qusyairiyyahnya menjelaskan bahwa orang tua Syaikh Ma’ruf bernama Fairuz awalnya beragama Nasrani kemudian masuk Islam.
Hal ini berawal dari keinginan orang tuanya yang menitipkan anaknya untuk menjalani pendidikan khusus agama Nasrani.
Kemudian pendidiknya memberikan doktrin tentang Tuhan itu ada 3 trinitas, lantas hal demikian tidak sesuai dengan pemikiran Ma’ruf dan ia tak mau mengikutinya dan menjawab:”Tuhan itu Maha Esa.”
Kejadian ini membuat sang pendidik geram lalu memukulnya dengan pukulan yang menyakitkan.
maka Ma’ruf pun kabur meninggalkan tempat itu, tanpa diketahui rimbanya oleh gurunya dan orang tuannya mengenai keberadaan Ma’ruf, kemudian orang tua Syaikh Ma’ruf Al Kharki pun berujar di dalam hati : “Bahwa seandainya Ma’ruf kembali maka akan kami terima meskipun dalam keadaan agama apapun yang dianutnya”.
Semenjak kepergiannya itu Ma’ruf bertemu dengan seorang Ahlul bait, yaitu Imam Ali bin Musa Ar Ridho, dan pada beliaulah dia belajar tentang banyak hal, dan pada akhirnya beliau menyatakan masuk Islam di hadapan Imam Ali bin Musa Ar Ridho.
Hingga akhirnya Ma’ruf kembali kepada keluarganya, dan akhirnya pun orang tua Syaikh Ma’ruf Al Kharki memeluk agama islam dihadapan anaknya.
Sejak kecil Ma’ruf sudah menunjukkan tanda-tanda kecerdasannya yang kelak menjadi orang ulama besar yang tak tergiur akan kemewahan dunia (Zuhud).