Ke depannya, Nasrullah berharap dapat tetap bersinergi dengan Dtjen Imigrasi, karena banyak fasilitas yang dapat memudahkan jemaah haji.
“Prinsipnya kita persiapkan segala sesuatunya, mudah-mudahan tahun 2022 ini ada haji dan program M-Paspor ini dapat memberikan alternatif pembuatan paspor kepada jemaah,” terangnya.
Sementara itu, Direktur Lalu lintas Keimigrasian Ditjen Imigrasi Arman Aris mengatakan diundangnya beberapa Kementerian/Lembaga terkait dalam ujicoba ini adalah untuk meminta usul, saran dan masukan dalam menyempurnakan kesistemannya yang nantinya akan dievaluasi dan diperbaiki demi pelayanana prima kepada masyarakat pengguna jasa keimigrasian, khususnya paspor.
“Ujicoba M-Paspor ini untuk melihat kelemahan-kelemahan pada aplikasi ini mudah-mudahan tanggal 26 Januari nanti akan dilaunching diseluruh Indonesia, karena itu saya mengundang KL terkait dan sudah berbicara dengan Kemenag banyak masukan-masukan kecil jadi bahan koreksi aplikasi M-Paspor,” kata Amran.
Terkait layanan haji dan umrah, Kantor Imigrasi masih bekerjasama dengan Kantor Kemenag Kabupaten/Kota serta Pemda setempat untuk melayani jemaah haji yang ingin membuat paspor dengan mendatangi Kanim setempat, memanfaatkan fasilitas Paspor Keliling, fasilitas Eazy Paspor ataupun dengan jemput bola.
“Bekerjasama dengan Kantor Kemenag bersama pemda setempat kita jemput bola atau menggunakan eazy pasport bagi calon jemaah haji, kalau umrah mereka bisa datang ke Kantor Imigrasi terdekat atau menggunakan layanan eazy pasport ataupun bisa dengan kolektif agar terlaksananya pelayanan prima dan terhindar dari calo,” tuturnya.