WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Menindaklanjuti naiknya harga telur ayam di pasaran, Dinas Perdagangan (Disdag) Kalimantan Selatan (Kalsel) telah melakukan koordinasi dengan Perhimpunan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Kalsel agar tetap menjaga produksi dan suplai telur.
“Jadi kami minta Pinsar lebih mengutamakan pasar lokal Kalsel dibandingkan dengan daerah Kaltim maupun Kalteng, agar kebutuhan masyarakat Kalsel terhadap telur ayam ras bisa terpenuhi dengan harga yang terjaga,” kata Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Birhasani.
Meskipun mengalami kenaikan, Birhasani mengatakan harga telur ayam di Kalsel masih lebih murah dibandingkan di pulau Jawa.
Oleh karena itu, Birhasani berharap Pinsar Kalsel bisa mengambil kesempatan untuk merebut pasar.
“Kami harapkan Pinsar dapat mengambil alih dan mensuplai telur lokal ke pedagang kalsel,” ujar Birhasani.
Saat ini, Birhasani menyebutkan pemasok telur terbanyak di pasar lokal adalah Kabupaten Tanah Laut. Diketahui, harga telur ayam mencapai Rp30 ribu per kilogram, dari harga normal Rp21 ribu hingga Rp23 ribu per kilogram.
“Tanah laut paling banyak penghasil telur ayam dan ayam ras,” kata Birhasani. (edj/hms)
Editor: Erna Djedi