“Keputusan ini kita buat mempertimbangkan kondisi darurat yang dialami pengungsi di atas kapal tersebut,” ujarnya. Menurutnya, etnis Rohingnya di kapal tersebut didominasi oleh perempuan dan anak-anak.
Bantuan Kemanusiaan
TNI AL melalui Komandan Lanal Lhokseumawe Kolonel Marinir Dian Suryansyah memberikan bantuan kemanusiaan kepada imigran Rohingya yang kapalnya tertambat di Tuasan/Rumpon perairan utara Aceh dalam kondisi mati mesin.
Bantuan kemanusiaan berupa makanan, pakaian, obat-obatan dan beberapa kebutuhan lainnya diberikan sebagai wujud kepedulian dan rasa kemanusiaan terhadap pengungsi warga Rohingya yang terdampar di laut lepas.
Danlanal Lhokseumawe dalam peninjauannya ke lokasi menyampaikan bahwa, selain tugas utamanya mengamankan wilayah perbatasan perairan NKRI, TNI AL juga memberikan dan menyalurkan bantuan dari TNI AL termasuk dari Pemerintah Kabupaten setempat.
“Tidak benar bahwa kita menelantarkan imigran Rohingya akan tetapi menghimbau mereka setelah menerima bantuan kemanusiaan agar segera meninggalkan wilayah Indonesia. Kita juga menawarkan bantuan untuk memperbaiki mesin kapal tetapi mereka menolak bahkan tidak mengijinkan kita mendekat”, kata Danlanal.
Menurut Danlanal Lhokseumawe, hal yang paling pokok yang harus dilakukan saat ini adalah membantu memperbaiki mesin kapal sehingga mereka bisa segera melanjutkan pelayaran menuju negara tujuan mereka. “Kalau saya lihat, logistik dan kesehatan mereka tidak ada masalah, yang darurat adalah mesin kapalnya mati jadi harus diperbaiki agar bisa segera melanjutkan pelayarannya”, tuturnya.