Omicron Sudah Masuk Indonesia Sejak Dua Pekan Lalu, ini Kata Jubir Satgas Covid-19

    “Memang saat ini, antibodi dari infeksi alami bulan Juli sudah menurun. Hanya paparan omicron cenderung tidak menimbulkan gejala berat, laporannya gejala ringan, sehingga diharapkan memicu antibodi kembali meninggi. Dengan demikian, dugaan saya, Omicron sudah ada, sudah mulai menyebar di Indonesia.”

    Dokter Tonang menjelaskan dua alasan varian baru virus Corona belum terdeteksi di Indonesia.

    “Pertama, sebagian besar kasus karena Omicron tanpa atau hanya gejala ringan (seperti juga laporan dari Afsel dan beberapa negara lain yang sudah melaporkan kasusnya.”

    “Kedua, jumlah test PCR kita di bawah ambang. Memang rata-rata tes kita dilaporkan antara 180-200 ribu per hari. Tapi yang banyak itu tes antigen, sekarang PCR tinggal sekitar 15% saja dari total tes. Rata-rata sekitar 30 ribu/hari. Padahal minimal 39 ribu/hari. Itu minimal. Itu juga dengan syarat merata. Sayangnya, 40-50% dari jumlah PCR itu di Jakarta saja. Sisanya dibagi 33 propinsi lainnya.”

    Menurutnya Kemenkes harus berusaha meningkatkan kapasitas surveilans genomik dengan sekuensing secara lebih aktif, tidak hanya menunggu adanya indikasi awal karena menyadari keterbatasan kapasitas testing PCR dan sifat gejala yang cenderung ringan tersebut.

    “Salah satunya dengan melihat latar belakang perjalanan. Misalnya ada WNI baru pulang dari negara dengan laporan kasus Omicron, menunjukkan gejala walau ringan sekalipun, tetap diprioritaskan sekuensing. Itu usaha kita. Walau itu juga tidak mudah.” (aqu)

    Editor Restu

    Baca Juga :   Viral Anak 4 Tahun Hampir Hanyut di Sungai Cipayung

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI