WARTABANJAR.COM – Varian baru virus Corona, Omicron diduga telah masuk dan menyebar di Indonesia.
Dugaan masuknya varian baru virus Corona, Omicron diungkap juru bicara Satgas Covid-19 RS Universitas Sebelas Maret (UNS), dr Tonang Dwi Ardyanto.
Varian baru virus Corona, Omicron diduga masuk dan menyebar di Indonesia dua pekan lalu.
“Pendapat saya sudah. Penyebaran sudah sedemikian luas di banyak negara sejak dari laporan awalnya. Laporan awal itupun sebenarnya kasusnya sudah terjadi setidaknya dua pekan sebelumnya,” jelasnya Selasa, 7 Desember 2021.
Mengenai tak ada penjelasan resmi mengenai masuknya Omicron ke Indonesia, dokter Tonang mengatakan diduga karena yang menderita bergejala ringan.
“Karena cenderung yang terkena itu ringan saja gejalanya, bahkan sebagian tanpa gejala. Sehingga tidak terdeteksi dan tidak terlaporkan.”
“Kita memang tidak punya data yang mendekati akurat, karena jumlah tes kita juga masih kurang. Tapi diestimasikan bahwa prevalensi antibodi (dari infeksi alami, vaksinasi maupun hybrid infeksi-vaksinasi) sudah relatif tinggi setelah melewati Juli kemarin. “
Dijelaskannya angka cakupan vaksinasi yang sudah di angka 36,37% dari seluruh penduduk yang mendapatkan dosis kedua.
Bila kecepatan pertambahan ini bertahan sampai akhir Desember, maka setidaknya 42% penduduk sudah mendapat dua kali dosis vaksin. Targetnya minimal 40% di akhir 2021.
Dengan tetap mempertahankan protkes disiplin, ini bekal berharga untuk melawan gempuran Omicron. Baik karena yang terkena cenderung ringan, juga penyebarannya tidak leluasa karena sudah banyak yang memiliki antibodi.