Birhasani juga berharap, harga Bapok menjelang Nataru bisa tetap berada dalam kondisi yang wajar dan tidak mengalami kenaikan.
“Karena mengingat masih dalam kondisi pandemi, daya beli masyarakat pun masih belum pulih sepenuhnya seperti sebelum pandemi. Terlebih menjelang Nataru pemerintah akan menerapkan PPKM level 3 di seluruh Indonesia,” bebernya.
Disamping itu, yang tidak kalah penting adalah cuaca extrim tidak terjadi, sehingga tidak menjadi kendala arus distribusi barang, terutama antar pulau melalui jalur laut.
Pemrov Kalsel melalui Dinas Perdagangan yang didukung oleh Pemda Kabupaten/kota, Bulog serta pelaku usaha tetap berupaya melakukan langkah antisivasi, antara lain dengan menggelar pasar murah serta pengamanan jalur transportasi dan kelancaran arus barang antar daerah, pelaku usahapun sudah lebih dini dihimbau untuk meningkatkan pasokan dan stoknya.
Tentunya Disdag Provinsi Kalsel juga akan bekerjasama dengan Satgas Pangan Polda Kalsel dan Polres Kabupaten/kota, untuk mengamankan dan mengawasi pendistribusian Bapok.
“Untuk mencegah terjadinya upaya-upaya penimbunan, maka pengawasan juga harus dilakukan,” pungkas Birhasani. (Qyu)
Editor : Hasby