WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari layak mendapat gelar pahlawan nasional, karena sejumlah karya tulis yang dihasilkan, termasuk paling terkenal Kitab Sabilal Muhtadin yang menjadi rujukan masyarakat dan dunia pendidikan dalam mempelajari ilmu fiqih.
Diungkapkan Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalsel, Siti Nuriyani pada Rapat Konsultasi DHD 45 Provinsi Kalimantan Selatan dengan Tim Peneliti Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Kalsel, Sabtu (13/11/2021).
Dikutip dari MC Kalsel, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) mendukung penuh upaya memperjuangkan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari sebagai pahlawan nasional ke-5.
“Jadi, dari Tim Peneliti Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Kalsel yang beranggotakan tokoh masyarakat, akademisi dan unsur TNI/Polri sudah melakukan penelitian,” kata Kepala Dinas Sosial Kalsel, Siti Nuriyani mewakili Gubernur Kalsel, di Banjarmasin.
Lanjut Siti Nuriyani, maka dari itu, semua bukti tertulis hasil karya Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari kita kumpulkan untuk mendukung usulan kepada Kementerian Sosial.
Kementerian Sosial memberikan waktu hingga Juni 2022 untuk menyiapkan sejumlah persyaratan yang telah ditentukan.
“Pengusulan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari sebagai pahlawan nasional itu mengacu pada Pasal 25 dan 26 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 dan memang sudah memenuhi syarat umum, khusus, dan administrasi,” kata Nuriyani.
Ketua Dewan Harian Daerah (DHD) 45 Kalsel, Zulfadli Gazali mengatakan pihaknya akan menggelar seminar nasional untuk mengumpulkan bukti dan data pendukung yang kuat untuk pengusulan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari sebagai pahlawan nasional.