WARTABANJAR.COM – Nama Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN, Erick Thohir dikaitkan dengan dugaan bisnis PCR.
Bisnis PCR dari Luhut dan Erick Thohir terkuak saat diketahui sebagai pemegang saham dari PT GSI, perusahaan skala besar penyedia tes PCR.
Luhut Binsar Pandjaitan bahkan sudah memberikan klarifikasi dan mengaku tak mengambil untung dari kepemilikan saham PT GSI.
Sementara Erick Thohir melalui Yayasan Adaro Bangun Negeri mengaku kepemilikan sahamnya yang sedikit di PT GSI tak berpengaruh banyak pada bisnis PCR.
Sementara itu Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Ansory Siregar mengusulkan segenap pihak untuk mendiskusikan bersama agar dapat menggratiskan tes polymerase chain reaction (PCR) bagi masyarakat.
Hal ini disampaikan Ansory, merespon isu-isu dugaan permainan dalam bisnis tes PCR yang dilayangkan kepada pemerintah.
“Jangan sampai kita mendengar lagi Bapak Menkes (Menteri Kesehatan) yang sebelumnya dari BUMN dan wakil dari keuangan juga, cukuplah sudah dugaan-dugaan (permainan tes PCR),” tegas Ansory dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR RI dengan Menteri Kesehatan RI dan RDP dengan Kepala Badan POM, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 serta Dirut PT Biofarma di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (8/11/2021).
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu pun mempertanyakan harga tes PCR di masyarakat yang bervariasi.
Dia menilai bahwa penggratisan tes PCR menjadi solusi yang tepat untuk meredakan situasi terhadap hal tersebut, sembari melihat perkembangan dan respon dari khalayak setelahnya. Ia juga mempertanyakan apa yang membedakan antara tes PCR di awal masa pandemi hingga sekarang.