WARTABANJAR.COM, BATULICIN – Presiden RI Joko Widodo sudah meresmikan pabrik biodiesel PT Jhonlin Agro Raya di Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan beberapa waktu lalu. Keberadaan PT Jhonlin Agro Raya guna meningkatkan ketahanan energi di tanah air.
Tidak hanya itu, juga mengurangi Indonesia bergantung pada impor BBM.
Pemerintah menggalakkan pemanfaatan energi baru terbarukan, agar bisa mengurangi ketergantungan energi fosil yang bisa habis. Juga mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor solar yang masih tinggi.
Sejak 1 Januari 2020, pemerintah pun membuat program Mandatori B30. Mewajibkan penggunaan B30, pencampuran 30 persen biodiesel dengan 70 persen solar, sehinga bisa mengurangi impor solar dan menghemat devisa negara.
Kehadiran pabrik yang dibangun di atas lahan seluas 10 hektar dengan nilai investasi Rp 2 Triliun itu diharapkan turut menambah devisa negara. Dibangun saat masih pandemi Covid-19, PT Jhonlin Agro Raya sudah menyerap tenaga kerja sebanyak 2.300 orang.
GM Jhonlin Agro Raya, Marhirlan Romadhoni mengatakan, PT Jhonlin Agro Raya memproduksi 1.500 ton per hari, menggunakan pabrikasi berteknologi eropa.
“Fame ini kemudian dikirimkan ke terminal BBM Pertamina yang ada di Ambon dan Sulawesi, kemudian dijadikan biodiesel B30. Suplai fame ke Pertamina sebanyak 15 ribu KL dan terus menambah hingga 30 ribu KL setiap bulannya,” katanya.
Dia menjelaskan, spek fame yang dihasilkan harus memenuhi 23 parameter, sesuai yang diminta Pertamina.
PT Jhonlin Agro Raya pun terus mengembangkan industri lainnya, diantaranya pabrik minyak goreng dan produk turunan CPO itu sendiri seperti untuk kebutuhan farmasi dan kosmetik.