Hal tersebut tercermin pada posisi arus kas bersih perusahaan yang diperoleh dari aktivitas operasi pada 1H21 sebesar Rp2,40 triliun, tumbuh signifikan lebih dari 17 kali dibandingkan 1H20 sebesar Rp141,43 miliar.
Capaian arus kas bersih dari aktivitas operasi tersebut memperkokoh perolehan kenaikan bersih arus kas dan setara kas ANTAM pada 1H21 yang mencapai Rp1,07 triliun, sehingga memperkokoh struktur keuangan ANTAM yang tercermin dari saldo kas dan setara kas pada 1H21 sebesar Rp5,12 triliun, tumbuh 70% dibandingkan 1H20 sebesar Rp3,01 triliun.
Informasi lebih lengkap terkait dengan Laporan Keuangan Konsolidasian Tengah Tahun ANTAM dapat diakses pada website www.antam.com.
Kinerja Produksi & Penjualan Komoditas
Pada tahun 2021, ANTAM berfokus pada strategi untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri, terutama pemasaran produk emas dan bijih nikel ANTAM, seiring dengan pertumbuhan tingkat penyerapan pasar dalam negeri.
Pada 1H21, total penjualan bersih ANTAM tercatat sebesar Rp17,28 triliun, meningkat 87% dibandingkan periode 1H20 sebesar Rp9,24 triliun. Penjualan bersih domestik menjadi penyumbang capaian yang dominan sebesar Rp13,68 triliun atau 79% dari total penjualan bersih ANTAM.
Berdasarkan segmentasi komoditas, penjualan produk emas menjadi kontributor terbesar terhadap total penjualan bersih sebesar Rp11,87 triliun (69%), disusul feronikel yang mencatatkan penjualan sebesar Rp2,59 triliun (15%), bijih nikel sebesar Rp2,04 triliun (12%), serta segmen bauksit dan alumina sebesar Rp613,68 miliar (4%).