Sementara itu, Benny Okto selaku perwakilan pemain PS Barito Putera menyampaikan pihaknya akan mewaspadai permainan dengan aliran bola yang cepat dari PSM Makassar.
“Melihat permainan PSM itu aliran bolanya sangat cepat. Nah kita akan berusaha mewaspadai sejumlah pemain khususnya pemain yang memiliki kecepatan,” pungkasnya.
Diwartakan sebelumnya, belum meraih hasil yang memuaskan bagi Barito Putera dalam Liga 1 BRI membuat suporter yang tergabung dalam Bartman bereaksi. Mereka melalui akun instagram mengirimkan Surat Cinta kepada manajemen Barito Putera.
Instagram @baritomania.id menuliskan. “Djanur datang bak pahlawan dan selamatkan Laskar Antasari dari ancaman degradasi di musim 2019. Magis pria asal Majalengka kala mengeluarkan Barito Putera dari zona merah belum terlihat hingga 4 laga yang dimainkan musim ini.
Sepeninggal proyek gagal JFT yang kala itu dibebani target #BaritoJuara dalam 3 musim dengan skuad mumpuni, blueprint itu direvisi dengan andalkan skuad muda di era Djanur.
Bertujuan mengorbitkan pemain muda dan menyumbangkan sebanyak-banyaknya pemain ke Timnas tentu niat mulia. Namun, hal itu kini justru jadi bumerang.
Memang terlalu dini untuk menghakimi, kompetisi masih menyisakan 30 laga lagi. Tapi bila dibiarkan tanpa ada PEMBENAHAN KONKRET, siap-siap bertukar posisi dengan Persis Solo, PSG Pati, Rans CFC, atau bahkan Martapura Dewa United, kontestan Liga 2 yang jor-joran demi ambisi mereplace klub nahas di Liga 1.
Sebelum terlambat dan berujung penyesalan, CEPATLAH BANGKIT!
Benahi taktikal bermain, kuatkan pertahanan, maksimalkan fungsi striker, perbaiki crossing, finishing, tingkatkan fisik, tempa lagi mental bertanding khususnya pemain muda, aarrggghhh… terlalu banyak unek-unek yang apabila masih kurang bisa bubuhan pian tambahkan di kolom komentar”.