The Fed Masih Jauh dari Kenaikan Suku Bunga, Wall Street Ditutup Beragam

    Investor khawatir tentang bagaimana kenaikan inflasi dan lonjakan kasus COVID-19 dapat memengaruhi rencana bank sentral untuk mulai menarik stimulusnya.

    Bank sentral juga mengatakan bahwa inflasi yang lebih tinggi tetap merupakan hasil dari “faktor sementara.” The Fed mempertahankan suku bunga acuan mendekati nol dan tidak mengubah program pembelian obligasinya.

    Pernyataan The Fed datang pada akhir pertemuan kebijakan dua hari.

    “Mereka memiliki kesempatan untuk memberi sinyal bahwa mereka akan menjadi lebih hawkish dan mereka memilih untuk tidak mengambilnya. Yang paling penting adalah mereka dapat diprediksi dan tetap dapat diprediksi,” kata Ellen Hazen, manajer portofolio di F.L. Putnam Investment Management di Wellesley, Massachusetts.

    Nasdaq berakhir lebih tinggi dan saham induk perusahaan Google Alphabet Inc mencapai rekor tertinggi sepanjang masa karena lonjakan belanja iklan membantu membukukan rekor hasil kuartalan. Saham berakhir melambung 3,2 persen.

    Dalam berita laporan laba lainnya, Microsoft Corp berakhir turun 0,1 persen bahkan ketika ledakan layanan cloud membantunya mengalahkan ekspektasi Wall Street untuk pendapatan dan labanya.

    Apple juga melaporkan laba kuartalan yang kuat pada Selasa (27/7/2021). Namun, para eksekutifnya memperingatkan bahwa kendala pasokan chip dapat berdampak pada iPhone dan iPad pada kuartal ini. Sahamnya berada di bawah tekanan pada Rabu waktu setempat. (ant)

    Editor: Erna Djedi

    Baca Juga :   Menteri Pertanian RI Optimalisasi Lahan Rawa di Desa Anjir Pasar

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI