“Emas harus dilihat dari perspektif lintas aset dan bukan hanya dari obligasi, dan dengan pengembalian yang kuat di pasar ekuitas menghambat aliran modal ke emas,” kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.
“Untuk menembus lebih tinggi, harus ada beberapa hal negatif dan itu sekarang hanya dimanifestasikan dalam imbal hasil obligasi,” kata Melek, sambil menambahkan bahwa data ekonomi yang lebih lemah ke depan kemungkinan akan mendorong harga emas lebih tinggi lagi.
Investor sekarang mengawasi bagaimana Fed menyeimbangkan percepatan inflasi dengan meningkatnya ancaman ekonomi dari varian virus corona Delta, dalam pertemuan kebijakan dua hari yang dimulai pada Selasa (27/7).
Lukman Otunuga, analis senior di FXTM, juga mengatakan dalam sebuah catatan bahwa emas bisa tetap terikat dalam kisaran sempit sampai pertemuan Fed.
“Bank sentral yang hawkish dapat memberikan pukulan berat pada emas dengan imbal hasil nol. Namun, pertemuan yang dipenuhi dengan dovish dapat meningkatkan daya tarik logam mulia, mungkin mengirim harganya lebih tinggi.”
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 66,9 sen atau 2,64 persen, menjadi ditutup pada 24,649 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 20,5 dolar AS atau 1,92 persen menjadi ditutup pada 1.049,5 dolar AS per ounce. (ant)
Editor: Erna Djedi