Noormiliyani Berharap ‘Permata Bunda’ Bantu Turunkan Angka Stunting di Batola

    Untuk gizi spesifik, ungkap wanita yang 10 tahun menjabat Ketua TP-PKK Batola itu, dilaksanakan oleh sektor kesehatan.

    Sedangkan gizi sensitif, papar dia, dilakukan sektor non kesehatan seperti penyediaan air bersih, ketahanan pangan, jaminan kesehatan, pengentasan kemiskinan, kepemilikan dokumen kependudukan yang erat kaitannya dengan program yang pernah diluncurkan pada tahun 2015 oleh Bupati Batola H Hasanuddin Murad yaitu, Program Bulin Tertawa atau Ibu Bersalin Terdata dan Pulang Membawa Akta.

    Untuk itu, pinta dia, agar program Permata Bunda bisa lebih sempurna, Noormiliyani minta, agar dikolaborasikan dengan program Bulin Tertawa yang di dalamnya terdapat program pemenuhan Kartu Identitas Anak (KIA), sehingga untuk yang melahirkan ibunya didata sedangkan anaknya akan memiliki KIA dari umur 0 hingga16 tahun 11 bulan.

    “Saya berharap pak Sekda dan Kadinkes bisa mengkolaborasikan dan sekaligus menjadi program inovasi yang manfaatnya, bukan saja mampu mengeliminir kasus kematian bayi dan ibu saat dan pasca melahirkan namun juga mendapat penanganan tenaga kesehatan agar pemberian ASI eksklusif terhadap bayinya bisa dilakukan,” tandasnya. (ant)

    Editor: Erna Djedi

    Baca Juga :   Ada Perbaikan, Air Leding di 3 Wilayah Kabupaten Tanah Laut Mati Hari ini

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI