Amannya paling tinggi 85 persen.
“Lain halnya kalau Anda seorang atlet atau ingin mencapi prestasi tertentu, karena itu perlu latihan bertahap dan di bawah pengawasan profesional,” tuturnya.
Lebih lanjut, mengenai olahraga ekstrem yang berat dan jangka panjang berpotensi menyebabkan kerusakan otot jantung masih dalam penelitian.
Sejauh ini, studi menemukan kerusakan otot jantung dari MRI jantung terjadi pada sebagian kecil orang yang melakukan olahraga ekstrem berat jangka panjang.
Walau begitu, sebagian besar orang tidak melakukan olahraga seperti ini, dan batasan olahraga ekstrem berat jangka panjang itu sangat sulit dicapai kebanyakan orang.
Vito berpesan, jika Anda atlet, pegiat olahraga atau bukan keduanya, sebaiknya bijak dalam menentukan intensitas latihan Anda. (ant)
Editor: Yayu Fathilal