WARTABANJAR.COM, BANJARBARU – Guna menjadikan perpustakaan desa pusat sumber belajar bisa berperan terhadap kesejahtreraan warga desa, tahun ini Perpustakaan Nasional (Perpusnas) memberikan bantuan kepada 14 perpustakaan desa (Perpusdes) di Kalimantan Selatan (Kalsel), pengembangan perpustakaan desa berbasis inklusi.
Bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalsel, pengelola perpustakaan desa yang terpilih dari empat kabupaten/kota diberikan bimbingan teknis untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam memajukan perpustakaan yang dikelolanya.
Materi pembekalan yang diberikan pada kegiatan selama lima hari itu antara lain strategi untuk mengelola perpustakaan, mempublikasikan koleksi yang ada, membedah buku yang bermanfaat untuk pengembangan ekonomi di desa, dan lainnya.
“Transformasi ini kurang lebihnya merubah pandangan terhadap perpustakaan, yang dahulu hanya sebagai penyedia buku, orang datang membaca, kita transformasi, supaya perpustakan itu bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di bidang ekonominya, melalui pemanfaatan koleksi itu, dibedah bukunya, diambil ilmunya itu, dipraktikan sesuai kondisi daerah masing-masing,” kata Inspektur Perpusnas RI, Darmadi usai membuka kegiatan bimtek di Banjarmasin, Selasa (15/06).
Dia menambahkan, untuk Kalsel yang banyak mempunyai lahan pertanian dan perikanan, perpustakaan yang telah bertransformasi dapat berperan untuk meningkatkan hasil perikanan atau pertanian di desanya secara bersama-sama.
Kepala Bidang Pelayanan dan Pengembangan Perpustakaan, Dinas Perpus dan Arsip Kalsel, Wildan Akhyar mengharapkan, pengelola perpustakaan desa dari Kabupaten Barito Kuala, Tanah Bumbu, Hulu Sungai Utara, dan Hulu Sungai Tengah ini, dapat memaksimalkan pengembangan perpustakaan desanya masing-masing.